Friday, December 1, 2017

Anda Sering Haus..! Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Apabila Anda selalu merasa haus sepanjang waktu, sebaiknya diwaspadai.  Bisa jadi itu adalah salah satu gejala penyakit diabetes.
 Sering haus bisa jadi gejala penyakit serius, Alodokter
Rasa haus yang normal menjadi pertanda bahwa tubuh memerlukan cairan sebagai respons atas beberapa kondisi mulai dari dehidrasi, respons terhadap makanan, kehamilan dan respons terhadap obat-obatan tertentu.

Baca: Batas Kadar Gula Darah Normal Pada Tubuh?
  • Dehidrasi: biasanya terjadi setelah cukup lama tidak mengonsumsi cairan, apalagi jika tubuh mengalami hilangnya cairan akibat kondisi tertentu seperti diare, muntah, ataupun banyak berkeringat.
  • Makanan: mengonsumsi makanan, terutama makanan pedas dan asin dapat membuat tubuh haus dan ingin mengonsumsi lebih banyak cairan.
  • Kehamilan: wanita hamil umumnya lebih sering merasa haus dan ingin buang air kecil terus menerus.
  • Obat-obatan tertentu: konsumsi obat-obatan tertentu seperti litium dan diuretik dapat menyebabkan orang merasa haus berlebihan.
Di samping penyebab haus seperti disebutkan di atas, terkadang pada beberapa kasus ada juga kondisi di mana rasa ingin minum yang terus menerus atau disebut dengan polidipsia. Jika kondisi ini sering dialami, tidak ada salahnya untuk diwaspadai karena bisa saja menjadi gejala penyakit serius dalam tubuh. Berikut ini beberapa kondisi abnormal yang mungkin menjadi penyebab sering haus:
Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang mana terjadi kadar gula berlebihan di dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal perlu memproduksi lebih banyak urine untuk membantu melepaskan glukosa dari tubuh. Kondisi inilah yang membuat pasien diabetes merasa terus menerus haus karena otak memerintahkan tubuh untuk mengganti hilangnya cairan.
Umumnya pengidap diabetes akan merasa haus disertai kondisi lain seperti penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, kelelahan parah, serta kebutuhan terus menerus untuk buang air kecil. Secara spesifik, haus juga dapat menjadi gejala diabetes gestasional, yaitu kadar gula darah tinggi yang dialami ibu hamil. 

Baca: WOW…! Setelah Anda Baca ini Dijamin Kamu Bakal Ikutan ! Begini Keajaiban yang Terjadi Sehabis Mengoleskan Susu Beruang ke Wajah!!
Diabetes insipidus
Kondisi ini tidak berhubungan dengan diabetes melitus karena disebabkan oleh hormon antidiuretik (ADH) atau vasopressin yang mengatur kadar cairan dalam tubuh. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi urine dalam volume tinggi sehingga pengidapnya selalu merasa haus.
Ketoasidosis Diabetik
Ini adalah jenis komplikasi diabetes yang mengancam nyawa akibat kadar gula darahterlalu tinggi namun berkekurangan kadar insulin di dalam tubuh. Tubuh menjadi tidak dapat menggunakan glukosa. Sebagai gantinya, tubuh memecah lemak sebagai bahan bakar pengganti. Akibatnya terjadi penumpukan keton yang membahayakan tubuh. Kondisi ini kerap terjadi pada pengidap diabetes tipe 1 dan terkadang pada diabetes tipe 2. Selain merasa haus terus menerus, pengidap ketoasisosis diabetikum umumnya sering merasa sangat lelah, sakit pada perut bagian atas, sering buang air kecil, susah bernapas panjang, bahkan dapat koma.
Anemia sel sabit
Anemia yang bersifat diturunkan ini adalah kondisi saat sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh berkembang tidak normal. Sel darah merah yang normal berbentuk seperti cakram bikonkaf dan lentur. Namun sel darah merah abnormal pada anemia sel sabit berbentuk sabit dan kaku serta mengandung hemoglobin yang cacat.
Sel-sel ini dapat menghambat pembuluh darah dan mengakibatkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh. Oleh karena sel darah pada anemia sel sabit cepat rusak dan tidak dapat bereproduksi secepat sel normal, pasien akan mengalami anemia. Ginjal juga dapat rusak sehingga pasien menjadi sering haus. Selain itu, pengidap anemia sel sabit umumnya akan merasakan kekurangan energi, sesak napas, serta kelelahan terutama setelah berolahraga.

Jika Anda sering mengalami gejala haus yang terus menerus Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Anda juga disarankan memeriksa kadar gula darah untuk mengantisipasi kemungkinan penyakit serius seperti diabetes.

Jangan Geli..! Terapi Lintah Banyak Loh Manfaatnya

Sebenarnya, terapi lintah diketahui sebelum masa kedokteran modern. Terapi ini untuk membantu mengatasi kelainan sistem saraf, masalah gigi dan kulit, serta infeksi. Terapi lintah kembali dikenal di dunia kedokteran pada tahun 1970-an, di mana digunakan pada tindakan bedah mikro dan beberapa jenis pengobatan lain. Lintah dipercaya dapat memicu aliran darah dalam pembuluh kapiler yang baru tersambung, setelah dilakukan operasi penyambungan organ atau rekonstruksi.
jangan geli terapi lintah banyak manfaatnya - alodokter
Namun, bukan sembarang lintah yang digunakan untuk terapi. Lintah yang digunakan untuk pengobatan adalah jenis spesies hirudo, yaitu hirudo medicinalis, hirudo orientalis, hirudo troctina atau hirudo verbana yang dikembangkan dalam lingkungan khusus. Gigitan lintah itu biasanya akan meninggalkan bekas berbentuk huruf Y, di mana nantinya akan sembuh tanpa bekas luka.
Berikut beberapa manfaat lain terapi lintah :
  • Mengencerkan darah dan mencegah penyumbatan.
Lintah yang khusus digunakan untuk pengobatan, umumnya mengeluarkan air liur yang mengandung lebih dari 60 jenis protein saat mengisap darah. Ini akan mengencerkan darah dan meningkatkan peredaran darah di daerah luka. Peptida dan protein yang dikeluarkan lintah juga sekaligus mencegah penyumbatan, sehingga dapat menghindari kematian jaringan.
Tindakan bedah plastik dan bedah mikro banyak yang memanfaatkan terapi lintah karena dua manfaat tersebut. Terapi lintah dapat menjaga peredaran darah ke lokasi luka untuk membantu proses pemulihan. Tindakan bedah yang menggunakan terapi lintah misalnya operasi melekatkan jari yang putus, dan operasi rekonstruksi hidung, bibir, telinga, atau kelopak mata.
  • Membantu penanganan gangguan sirkulasi dan penyakit kardiovaskular.
Terapi lintah yang diketahui sangat efektif meningkatkan peredaran darah sekaligus mencegah sumbatan, menjadikan lintah banyak dimanfaatkan untuk mengobati gangguan sirkulasi darah dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, air liur lintah diduga memiliki efek anestesi, antiperadangan dan vasodilatasi, atau pelebaran pembuluh darah.
Air liur lintah kini banyak digunakan sebagai campuran obat tekanan darah tinggi, wasir, varises, dan gangguan kulit.  Air liur lintah juga masih diteliti untuk kemungkinan pengobatan kanker dan pencegahan penyebaran kanker.
  • Menghindari komplikasi pada penderita diabetes.
Diabetes memiliki risiko komplikasi, termasuk gangguan pembuluh darah yang memungkinkan terhambatnya darah mengalir ke tangan, kaki, serta jari-jarinya. Hal ini dapat menyebabkan jaringan mati, yang merupakan salah satu alasan dilakukannya tindakan amputasi pada penderita diabetes.
Studi menunjukkan, terapi lintah dapat bermanfaat mencegah hal ini. Karena terapi lintah mampu memperbaiki sirkulasi darah sehingga aliran darah dapat mencapai lokasi jaringan, tanpa menimbulkan risiko sumbatan. Peneliti dalam studi terkini mengungkap, empat lintah pada tiap sesi terapi dapat menekan risiko amputasi.
  • Membantu mencegah proses penuaan.
Selain diyakini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan setelah operasi plastik, terapi lintah juga dimanfaatkan sebagai proses perawatan antipenuaan dengan membersihkan darah. Hal tersebut yang kemudian dapat membuat seseorang merasa lebih segar.

Mempertimbangkan Risiko

Terapi lintah banyak dipilih karena relatif mudah dan risiko efek samping yang kecil. Meski demikian, terapi lintah juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan baik untuk terapi medis ataupun untuk prosedur kecantikan.
Yang pertama harus diperhatikan adalah jenis lintah yang digunakan. Walau dinamakan terapi lintah, namun yang digunakan bukanlah lintah liar yang ada di lingkungan bebas.
Adapula risiko perdarahan berkepanjangan setelah terapi lintah, serta kemungkinan reaksi alergi. Selain itu, terapi lintah juga memiliki risiko infeksi bakteri, ditambah dengan kemungkinan bakteri yang tidak mempan terhadap obat-obatan.
Seorang ahli bedah plastik menekankan, pentingnya konsultasi dengan dokter mengenai penggunaan terapi lintah, termasuk untuk prosedur kecantikan. Sebelum memanfaatkan terapi lintah, tanyakan pada dokter, informasi lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanannya.
Terapi lintah mungkin memiliki beragam manfaat, namun jangan terburu-buru melakukannya. Selalu konsultasikan dengan dokter dan pilih lokasi terapi yang direkomendasikan.

Batas Kadar Gula Darah Normal Pada Tubuh?

Sebenarnya kadar gula darah normal tidak berpatokan pada satu angka baku. Kadar ini bisa berubah seperti saat sebelum dan sesudah Anda makan atau juga saat waktunya tidur.
berapa kadar gula darah normal pada tubuh - alodokter
Seusai makan, sistem pencernaan Anda akan memecah karbohidrat menjadi gula atau glukosa yang bisa diserap oleh aliran darah. Zat tersebut sangat penting untuk sumber energi sel-sel tubuh Anda. Darah mengalirkan zat gula ini menuju sel-sel tubuh guna menjadikannya energi.
Namun, zat gula ini harus melewati sebuah ‘pintu’ untuk memasuki sel-sel tersebut. Hormon yang berperan dalam membuka ‘pintu’ itu adalah insulin. Insulin dihasilkan oleh pankreas. Setelah memasuki sel, zat gula ini akan dibakar menjadi energi yang bisa Anda pakai. Gula yang lebih akan disimpan di hati untuk dipakai di kemudian hari.
Berikut kisaran kadar gula darah normal pada tubuh:
  • Sebelum makan: 70 - 130 mg/dL.
  • Dua jam setelah makan: kurang dari 180 mg/dL.
  • Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari 100 mg/dL.
  • Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL.

Cara Mempertahankan Kadar Gula Darah Normal

Menjaga kadar gula darah agar dalam angka normal sangat penting. Gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) atau tinggi (hiperglikemia) bisa berdampak negatif pada tubuh Anda. Jika gula darah Anda di bawah 70 mg/dL maka Anda mengalami hipoglikemia. Anda dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula darah Anda lebih dari 200 mg/dL.
Efek terlalu rendahnya kadar gula darah antara lain:
  • Tubuh lemas.
  • Kulit pucat.
  • Berkeringat.
  • Kelelahan.
  • Kelaparan.
  • Gelisah.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mudah marah.
  • Kesemutan di area mulut.
  • Tidak mampu berdiri atau berjalan.
  • Kejang.
  • Jantung berdebar.
Efek terlalu tingginya kadar gula darah antara lain:
  • Bobot tubuh berkurang.
  • Nafsu makan meningkat.
  • Tubuh lelah.
  • Haus.
  • Sering buang air kecil.
  • Mudah gelisah.
  • Penglihatan buram.
  • Kulit mengering, memerah dan terasa panas.
  • Sering infeksi gigi.
Untuk menghindari hal di atas, mari jaga kadar gula darah Anda agar tetap dalam batas normal. Berikut cara-cara yang bisa Anda lakukan:
  • Olahraga rutin. Dengan rutin berolahraga, Anda bisa menstabilkan gula darah . Lakukan olahraga setidaknya 2,5 jam per minggu secara teratur. Anda bisa melatih kekuatan otot-otot tubuh karena peranannya dalam menggunakan dan menyimpan gula sangat besar. Hal tersebut bisa membuat kadar gula darah tetap normal. Namun ingat, jangan berlebihan melakukan aktivitas fisik karena hal tersebut bisa memicu hipoglikemia.
  • Perhatikan asupan. Anda diperbolehkan untuk mengonsumsi karbohidrat namun batasi porsinya. Karbohidrat yang bisa Anda pilih yaitu ubi, pasta dari biji-bijian utuh, dan nasi merah. Makanan lain yang bagus untuk Anda konsumsi yaitu kacang-kacangan seperti almond, ikan salmon, daging dada ayam tanpa kulit, brokoli, bayam, dan kayu manis.
  • Makan tepat waktu. Jangan melewatkan waktu makan Anda, terutama sarapan. Jika hal ini terjadi, rasa lapar akan meningkat di jam makan berikutnya. Hasilnya Anda akan makan secara berlebihan, kemudian naiklah gula darah Anda. Makan tiga kali sehari ditambah dua camilan bernutrisi di sela-sela jam makan bisa membantu gula darah tetap normal.
  • Hindari stres. Jika Anda mengalami stres segera atasi karena kondisi ini bisa membuat kadar gula darah Anda meningkat.
  • Selalu sedia camilan manis. Untuk berjaga-jaga, selalu bawa camilan manis seperti permen, guna mencegah kadar gula darah menurun drastis.
Selain dengan cara-cara di atas, Anda juga bisa menjaga kadar gula darah normal Anda dengan rutin melakukan tes gula darah. Tes gula darah bisa dilakukan di rumah sakit atau jika ingin praktis, Anda bisa membeli alat tes gula darah yang bisa dipakai di rumah.

Anda Sering Kesemutan? Ini Penyebabnya

Penyebab terjadinya kesemutan beragam, ada yang bersifat sementara dan ada pula yang sifatnya berkepanjangan.
sering kesemutan ini penyebabnya - alodokter

Penyebab Kesemutan Sementara

Kesemutan sementara terjadi ketika ada anggota tubuh yang mengalami tekanan dalam waktu lama. Hal ini membuat pasokan darah ke saraf di daerah itu menjadi terhambat. Anda bisa merasakan kesemutan pada kaki setelah duduk bersila atau memakai sepatu terlalu kecil. Kesemutan pada tangan juga dapat dirasakan, misalnya ketika tidur dengan posisi kepala menindih lengan.
Karena bersifat sementara, kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya jika Anda membebaskan area yang kesemutan dari tekanan, seperti meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan begitu aliran darah akan kembali lancar.
Selain tekanan, penyebab kesemutan sementara bisa disebabkan oleh dehidrasi dan hiperventilasi, yaitu kondisi pada saat Anda bernapas terlalu cepat.
Penyebab lain adalah penyakit Raynaud. Penyakit ini memengaruhi pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, seperti jari-jari tangan dan kaki. Penyakit ini khususnya menyerang saat penderita sedang stres, gelisah, atau berada di ruangan bersuhu dingin.

Penyebab Kesemutan Berkepanjangan

Kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya berhubungan dengan kondisi kesehatan Anda, misalnya akibat menderita penyakit diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, stroke, tumor otak, kanker, ketidakseimbangan hormon, multiple sclerosis atau sklerosis ganda, atau CTS (carpal tunnel syndrome) atau sindrom lorong karpal, kompresi saraf ulnar.
Selain itu, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi juga bisa memicu kesemutan, misalnya obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara dan limfoma, obat pencegah kejang, antibiotik, dan obat untuk penyakit HIV/AIDS.
Terpapar zat beracun juga bisa menimbulkan kesemutan. Zat-zat beracun terkait, misalnya merkuri, talium, timbal arsenik, dan beberapa bahan kimia industrial lainnya.
Faktor lain yang menyebabkan kesemutan berkepanjangan adalah malanutrisi atau kondisi tubuh saat kekurangan nutrisi penting akibat pola makan yang buruk, kekurangan vitamin B12, dan akibat mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

Bagaimana Cara Mengetahui Penyebab Pasti Kesemutan?

Jika Anda sering merasa kesemutan, Anda bisa menanyakan penyebabnya ke dokter. Beberapa tes mungkin akan dijalani, seperti tes darah, tes elektromiogram, pemeriksaan cairan serebrospinal, tes konduksi saraf, tes MRI, dan biopsi saraf. Tapi sebelum menjalani prosedur medis, dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami, riwayat kesehatan Anda, kondisi lingkungan kerja, gaya hidup Anda, serta riwayat penyakit keluarga.
Setelah diagnosis ditegakkan, Anda akan lebih mudah menangani kesemutan yang Anda alami. Sebagai contoh, jika kesemutan terjadi karena diabetes, maka dokter akan mengingatkan Anda untuk selalu mengontrol kadar gula darah, rutin menyuntikkan insulin, dan menerapkan pola makan sehat.
Secara umum, kesemutan bisa diminimalisasi dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, misalnya:
  • Rutin berolahraga.
  • Menghindari terpapar racun.
  • Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol.
  • Berhenti merokok.
  • Pola makan yang sehat.
  • Senantiasa menjaga berat badan ideal.
  • Mengobati dan mengontrol penyakit kronis jika ada, seperti diabetes atau gagal ginjal.
Kebanyakan kasus kesemutan yang terjadi bersifat sementara. Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter jika kesemutan yang Anda alami memburuk, disertai kemunculan ruam, diiringi pusing, kejang otot atau gejala lain yang tidak biasa, menjadi lebih sering buang air kecil, timbul rasa nyeri di leher, lengan bawah dan jari, tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak, dan kehilangan kesadaran.